Kontroversi soal kepemimpinan Nurdin Halid dalam mengurus PSSI hingga kini masih jadi perbincangan hangat masyarakat sepak bola nasional. Bahkan,dorongan agar Nurdin segera lengser dari singgasananya makin keras disuarakan publik jelang digulirkannya Liga Primer Indonesia (LPI) 8 Januari mendatang.
Pasalnya PSSI dinilai tidak fair play  dalam menyikapi keberadaan LPI dengan mengancam untuk memboikot turnamen  tersebut dan menganggapnya barang ilegal justru semakin memicu tuntutan  reformasi di tubuh otoritas sepak bola tanah air tersebut.
Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi  Mallarangeng pun angkat bicara soal reformasi di tubuh PSSI. Andi  mengatakan, sebetulnya hal tersebut sudah ditetapkan dalam Kongres  Sepakbola Nasional (KSN) yang dihelat 30-31 Maret 2010.
“Itu sudah merupakan hasil Kongres  Sepakbola Nasional. Di sana kan ada soal reformasi, restrukturisasi dan  seterusnya. Juga sesuai dengan tuntutan masyarakat,” ujar Menpora di  kantor Menkokesra, Selasa (3/1/2011).
Dengan pernyataannya tersebut,  sebetulnya Menpora dengan halus meminta agar Nurdin Halid segera mundur  dari jabatannya. Dalam butir pertama hasil rekomendasi kongres  dijelaskan dengan gamblang bahwa PSSI perlu segera melakukan reformasi  dan restrukturisasi atas dasar usul, saran, dan kritik serta harapan  masyarakat.
Tak hanya itu, kalimat lain sesudahnya  juga mengatakan, PSSI juga harus mengambil langkah-langkah konkret  sesuai aturan yang berlaku untuk mencapai prestasi yang juga diharapkan  masyarakat.
Dengan demikian, seharusnya semua pihak  yang berada di PSSI, termasuk Nurdin Halid sepatutnya menjalankan  rekomendasi yang direstui FIFA tersebut. Apalagi kini masyarakat makin  menghendakinya untuk segera lengser.
“Rekomendasi KSN harus dijalankan oleh  PSSI, jangan sampai ada penolakan. PSSI harus legawa karena semua untuk  perbaikan prestasi sepak bola nasional ke depan,” ujar Menpora dalam  satu kesempatan sebelumnya.
No comments:
Post a Comment