UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI
INFORMASI
JURNAL
FITUR PADA ANTARMUKA
TELEMATIKA
DISUSUN OLEH :
1. Arief
Soedira (11110059)
2. Savero (16110421)
ABSTRAKSI
Pada penulisan artikel ini yang berjudul fitur-fitur pada
telematika akan berfokus untuk membahas layanan telematika yaitu fitur
interface pada telematika, pendukung dan perangkat yang digunakan pada
telematika dan mamfaat, dan bidang apa saja yang menggunakan fitur-fitur
interface pada telematika kerugian pada telematika.semoga artikel yang
sederhana ini dapat memberi maamfaat untuk pembaca dan mampu menjelaskan apa
saja yang fitur yang berada pada telematika secara singkat, padat dan jelas.
Penerapan fitur interface pada telematika di bidangnya. Makalah ini berusaha
menjelaskan seluruh fitur pada interface telamatika dan kegunaanya.
Kata kunci: Fitur-fitur,
Telematika, Manfaat telematika di segala bidang
DAFTAR ISI
Judul............................................................................................................... i
Abstraksi........................................................................................................ ii
Daftar
isi......................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan............................................................................... 1
1.1 Latar
Belakang........................................................................................ 1
1.2 Metode Penelitian.................................................................................... 2
Bab II Landasan Teori........................................................................ 3
2.1
Pengenalan Telematika................................................................... 3
Bab III Pembahasan............................................................................. 5
3.1 Hasil Dan Pembahasan.................................................................. 5
3.2 Layanan
Teknologi
Telematika...................................................... 5
3.3 Fitur-Fitur Pada
Telematika........................................................... 7
Bab IV Penutup...................................................................................... 17
4.1
Kesimpulan.................................................................................... 17
Daftar Pustaka........................................................................................ 18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Seiring dengan perkembangan
teknologi,teknologi sekarang merambat ke dunia Telematika yang merupakan
singkatan dari teknologi komunikasi, media, dan informatika. Kata TELEMATIKA,
berasal dari istilah dalam bahasa Perancis "TELEMATIQUE" yang merujuk
pada bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi.Dalam perkembangannya, teknologi telematika
ini telah menggunakan kecepatan dan jangkauan transmisi energi elektromagnetik,
sehingga sejumlah besar informasi dapat ditransmisikan dengan jangkauan,
menurut keperluan, sampai seluruh dunia. Pada saat ini informasi sudah banyak
berkembang sedemikian rupa, hanya saja harus adanya dukungan teknologi.
Teknologi telematikalah yang telah berkembang sehingga mampu menyampaikan suatu
informasi. Ketika Amerika Serikat meluncurkan ARPAnet pada 1983,
penggunaan teknologi telematika di Indonesia masih terbatas. Mailinglist yang
dikenal tertua di Indonesia dibuat pada tahun 1983 oleh Johny Moningka dan Jos
Lukuhay. Hingga tahun 1990-an, masyarakat Indonesia telah banyak yang mengenal
dan menggunakan teknologi telematika. Kemajuan tersebut dapat dilihat dari
jumlah radio amatir yang menjangku hingga ke luar negeri. Dan terus
perkembangannya, teknologi telematika saat ini dapat diaplikasikan dalam banyak
hal, menghubungkan pengajar dengan muridnya, kegiatan seperti memberikan materi
belajar, melakukan ujian, mengirim tugas, mengecek nilai dapat dilakukan secara
elektronik.
seiring dengan semakin populernya Inter-Net sebagai "the
network of the networks", masyarakat penggunanya (internet global
community) seakan-akan mendapati suatu dunia baru yang dinamakan cyberspace -
sebagaimana dipopulerkan oleh William Gibson dalam novel sci-fi-nya Neuromancer
- yang merupakan khayalan tentang adanya alam lain pada saat teknologi
telekomunikasi dan informatika bertemu. Di "alam baru" ini - bagi
kebanyakan netter - tidak ada hukum. Karena tidak adanya kedaulatan dalam
jaringan komputer maha besar (gigantic network) ini, mereka beranggapan bahwa
tidak ada satupun hukum suatu negara yang berlaku, karena hukum network tumbuh
dari kalangan mayarakat global penggunanya. "Alam baru" ini
seakan-akan menjadi suatu jawaban dari impian untuk melampiaskan kebebasan
berkomunikasi (free flow of information) dan kebebasan mengemukakan pendapat (freedom
of speech) tanpa mengindahkan lagi norma-norma yang berlaku dalam kehidupan
sehari-hari.
Perlu digarisbawahi, bahwa substansi cyberspace sebenarnya adalah keberadaan informasi dan komunikasi yang dalam konteks ini dilakukan secara elektronik dalam bentuk visualisasi tatap muka interaktif. Komunikasi virtual (virtual communication) tersebut - yang dipahami sebagai virtual reality - sering disalahpahami sebagai "alam maya", padahal keberadaan sistem elektronik itu sendiri adalah konkrit di mana komunikasi virtual sebenarnya dilakukan dengan cara representasi informasi digital yang bersifat diskrit. Sehubungan dengan itu, Wiener dan Bigelow mencetuskan Cybernetics Theory, mengenai suatu pendekatan interdisipliner terhadap sistem kendali dan komunikasi dari hewan, manusia, mesin dan organisasi. Uniknya teori tersebut sebenarnya lebih menekankan pada pentingnya umpan balik dari sistem komunikasi itu sendiri. Teori tersebut menyiratkan bahwa dalam memahami suatu informasi yang disampaikan pada suatu sistem komunikasi yang baik harus dengan memperhatikan umpan balik dari sistem tersebut. Sebagai catatan, Wiener juga mengakui bahwa istilah Cyber sebenarnya pernah digagas oleh Ampere yang namanya digunakan sebagai satuan kuat arus. Oleh karena itu jika ditilik dari asal-usulnya, istilah cyber sebenarnya erat hubungannya dengan kawat listrik. Sehingga tidak mengherankan, jika istilah tersebut juga digunakan untuk organ buatan listrik CYBORG yang merupakan singkatan dari Cybernetics Organics.
Perlu digarisbawahi, bahwa substansi cyberspace sebenarnya adalah keberadaan informasi dan komunikasi yang dalam konteks ini dilakukan secara elektronik dalam bentuk visualisasi tatap muka interaktif. Komunikasi virtual (virtual communication) tersebut - yang dipahami sebagai virtual reality - sering disalahpahami sebagai "alam maya", padahal keberadaan sistem elektronik itu sendiri adalah konkrit di mana komunikasi virtual sebenarnya dilakukan dengan cara representasi informasi digital yang bersifat diskrit. Sehubungan dengan itu, Wiener dan Bigelow mencetuskan Cybernetics Theory, mengenai suatu pendekatan interdisipliner terhadap sistem kendali dan komunikasi dari hewan, manusia, mesin dan organisasi. Uniknya teori tersebut sebenarnya lebih menekankan pada pentingnya umpan balik dari sistem komunikasi itu sendiri. Teori tersebut menyiratkan bahwa dalam memahami suatu informasi yang disampaikan pada suatu sistem komunikasi yang baik harus dengan memperhatikan umpan balik dari sistem tersebut. Sebagai catatan, Wiener juga mengakui bahwa istilah Cyber sebenarnya pernah digagas oleh Ampere yang namanya digunakan sebagai satuan kuat arus. Oleh karena itu jika ditilik dari asal-usulnya, istilah cyber sebenarnya erat hubungannya dengan kawat listrik. Sehingga tidak mengherankan, jika istilah tersebut juga digunakan untuk organ buatan listrik CYBORG yang merupakan singkatan dari Cybernetics Organics.
1.2 Metode Penelitian
Metode penelitian terbagi menjadi 2 yaitu
metode kualitatif dan metode kuantitatif. Pada kesempatan kali ini kelompok
kami menggunakan metode kualitatif.untuk menyempurnkan penulisan kami maka
kelompok kami mencari bahan referensi melalui:
1. Kami mencari data-data dan artikel tentang
fitur fitur interface pada telematika itu sendiri lewat internet.
2. Kelompok kami menggunakan buku-buku yang
berkaitan dengan pengatar telematika sebagai penunjang, untuk digunakan sebagai
bahan referensi
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengenalan Telematika
Pada kesempatan ini kami ingin berbagi
Pengetahuan tentang telematika. kata “TELEMATIKA” yang seringkali
diidentikkan dengan dunia internet di Indonesia. Dari hasil pencarian
makna telematika ternyata telematika merupakan adopsi dari bahasa Prancis
yang sebenarnya adalah “TELEMATIQUE” yang kurang lebih dapat diartikan
sebagai bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi.
Para praktisi mengatakan bahwa Telematics merupakan perpaduan dari dua
kata yaitu dari “TELECOMMUNICATION and
INFORMATICS” yang merupakan perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah telematika juga dikenal sebagai “the new hybrid technology” karena lahir dari perkembangan teknologi digital. Dalam wikipedia disebutkan bahwa Telematics juga seringdisebut dengan ICT (Information and Communications Technology). Untuk mengerti makna TELEMATIKA yang menurut pak Moedjiono yang merupakan konvergensi dari Tele=”Telekomunikasi”, ma= ”Multimedia” dan tika=”Informatika” kita perlu perhatikan perbedaan antara BIDANG ILMU. Dalam perkembangannya istilah Media dalam TELEMATIKA berkembang menjadi wacana MULTIMEDIA. Hal ini sedikit membingungkan masyarakat, karena istilah Multimedia semula hanya merujuk pada kemampuan sistem komputer untuk mengolah informasi dalam berbagai medium. Adalah suatu ambiguitas jika istilah TELEMATIKA dipahami sebagai akronim Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika. Secara garis besar istilah Teknologi Informasi (TI), Telematika, Multimedia, maupun Information and Communication Technologies (ICT) mungkin tidak jauh berbeda maknanya, namun sebagaidefinisi sangat tergantung kepada lingkup dan sudut pandang pengkajiannya. Jika membaca dari tulisan diatas saya bisa menyimpulkan bahwa sampai saat ini kepanjangan Telematika masih rancu antara “Telekomunikasi dan Informatika” ataukah “Telekomunikasi”, Multimedia dan Informatika. (Sumber : http://www.dgk.or.id) Sejarah Telematika Telematika berasal dari bahasa Perancis “telematique” yang berarti telekomunikasi dan data.Istilah telematika pertama kali digunakan pada tahun 1978 oleh Simon Nora dan Alain Minc dalam buku L'informatisation. Pengertian telekomunikasi adalah tehnik mengirim Pesan dari suatu tempat ke tempat lain dan biasanya berlangsung secara 2 arah. “Telekomunikasi” mencakup semua bentuk komunikasi jarak jauh, termasuk Radio , fax, televisi , telepon , dan komunikasi data jaringan komputer.
INFORMATICS” yang merupakan perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah telematika juga dikenal sebagai “the new hybrid technology” karena lahir dari perkembangan teknologi digital. Dalam wikipedia disebutkan bahwa Telematics juga seringdisebut dengan ICT (Information and Communications Technology). Untuk mengerti makna TELEMATIKA yang menurut pak Moedjiono yang merupakan konvergensi dari Tele=”Telekomunikasi”, ma= ”Multimedia” dan tika=”Informatika” kita perlu perhatikan perbedaan antara BIDANG ILMU. Dalam perkembangannya istilah Media dalam TELEMATIKA berkembang menjadi wacana MULTIMEDIA. Hal ini sedikit membingungkan masyarakat, karena istilah Multimedia semula hanya merujuk pada kemampuan sistem komputer untuk mengolah informasi dalam berbagai medium. Adalah suatu ambiguitas jika istilah TELEMATIKA dipahami sebagai akronim Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika. Secara garis besar istilah Teknologi Informasi (TI), Telematika, Multimedia, maupun Information and Communication Technologies (ICT) mungkin tidak jauh berbeda maknanya, namun sebagaidefinisi sangat tergantung kepada lingkup dan sudut pandang pengkajiannya. Jika membaca dari tulisan diatas saya bisa menyimpulkan bahwa sampai saat ini kepanjangan Telematika masih rancu antara “Telekomunikasi dan Informatika” ataukah “Telekomunikasi”, Multimedia dan Informatika. (Sumber : http://www.dgk.or.id) Sejarah Telematika Telematika berasal dari bahasa Perancis “telematique” yang berarti telekomunikasi dan data.Istilah telematika pertama kali digunakan pada tahun 1978 oleh Simon Nora dan Alain Minc dalam buku L'informatisation. Pengertian telekomunikasi adalah tehnik mengirim Pesan dari suatu tempat ke tempat lain dan biasanya berlangsung secara 2 arah. “Telekomunikasi” mencakup semua bentuk komunikasi jarak jauh, termasuk Radio , fax, televisi , telepon , dan komunikasi data jaringan komputer.
Pengertian informatika adalah mencakup
struktur, sifat, dan interaksi dari beberapsa sistem yang di pakai
untuk mengumpulkan data, memproses dan menyimpan hasil pemrosesaan data
serta menampilkan dalam bentuk informasi. Pengertian Telematika sendiri
lebih mengacu kepada industri yang berhubungan dengan penggunaan komputer
dalam sistem telekomunikasi. Yang termasuk telematika ini adalah layanan
dial up ke Internet maupun semua jenis jaringan yang didasarkan pada
sistem telekomunikasi untuk mengirimkan data. Internet sendiri
merupakan salah satu contoh telematika. Menurut Wikipedia, istilah telematika
ini sering dipakai untuk beberapa macam bidang, sebagai contoh adalah:
Integrasi antara sistem telekomunikasi dan informatika yang dikenal
sebagai Teknologi Komunikasi dan Informatika atau ICT (Information
and Communications Technology). Secara lebih spesifik, ICT merupakan ilmu
yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi
dengan menggunakan peralatan telekomunikasi. Secara umum , istilah
telematika dipakai juga untuk teknologi Sistem Navigasi atau Penempatan
Global atau GPS (Global Positioning System) sebagai bagian integral dari
komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication
technology).
Secara lebih spesifik, istilah telematika
dipakai untuk bidang kendaraan dan lalu lintas (road vehicles dan vehicle
telematics ) Di Indonesia, pengaturan dan pelaksanaan mengenai berbagai
bidang usaha yang bergerak di sektor telematika diatur oleh Direktorat
Jenderal Aplikasi Telematika. Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika
(disingkat DitJen APTEL) adalah unsur pelaksana tugas dan fungsi
Departemen di bidang Aplikasi Telematika yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Fungsi Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika (disingkat DitJen APTEL) meliputi: Penyiapan perumusan kebijakan di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika. Pelaksanaan kebijakan di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten , pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan kelembagaan internasional di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika. Penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika; Pembangunan, pengelolaan dan pengembangan infrastruktur dan manajemen aplikasi sistem informasi pemerintahan pusat dan daerah, Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika.
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Fungsi Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika (disingkat DitJen APTEL) meliputi: Penyiapan perumusan kebijakan di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika. Pelaksanaan kebijakan di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten , pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan kelembagaan internasional di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika. Penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika; Pembangunan, pengelolaan dan pengembangan infrastruktur dan manajemen aplikasi sistem informasi pemerintahan pusat dan daerah, Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika.
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Hasil Dan Pembahasan
Istilah telematika merupakan adopsi dari
bahasa asing. Kata telematika berasal dari kata dalam bahasa Prancis, yaitu
telematique. Istilah ini pertama kali digunakan pada tahun 1978 oleh Simon Nora
dan Alain Minc dalam bukunya yang berjudul L'informatisation de la Societe
[Seluk Beluk Telematika, h.1, 2001]. Teknologi telematika merupakan singkatan
dari teknologi komunikasi, media, dan informatika.Dalam perkembangannya,
teknologi telematika ini telah menggunakan kecepatan dan jangkauan transmisi
energi elektromagnetik, sehingga sejumlah besar informasi dapat ditransmisikan
dengan jangkauan, menurut keperluan, sampai seluruh dunia. Pada saat ini
informasi sudah banyak berkembang sedemikian rupa, hanya saja harus adanya
dukungan teknologi. Teknologi telematikalah yang telah berkembang sehingga
mampu menyampaikan suatu informasi.lalu zaman semakin berkembang dan teknologi
telematika pun semakin berkembang terbukti dengan teknologi mobile phone begitu
cepat pertumbuhannya. Bukan hanya dimiliki oleh hampir seluruh lapisan
masyarakat Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang canggih. Muatannya
antara 1 Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet juga stasiun televisi, dan
teleconference melalui 3G. Teknologi computer demikian, kini hadir dengan skala
tera (1000 Gigabyte), multi processor, multislot memory, dan jaringan internet
berfasilitas wireless access point. Bahkan, pada café dan kampus tertentu,
internet dapat diakses dengan mudah, dan gratis.
3.2 Layanan Teknologi Telematika
Yang termasuk dalam telematika ini adalah
layanan dial up ke Internet maupun semua jenis jaringan yang didasarkan pada
sistem telekomunikasi untuk mengirimkan data. Internet sendiri merupakan salah
satu contoh telematika. Di Indonesia, pengaturan dan pelaksanaan mengenai
berbagai bidang usaha yang bergerak di sektor telematika diatur oleh Direktorat
Jenderal Aplikasi Telematika. Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika
(disingkat DitJen APTEL) adalah unsur pelaksana tugas dan fungsi Departemen di
bidang Aplikasi Telematika yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Menteri
Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Fungsi Direktorat Jenderal
Aplikasi Telematika (disingkat DitJen APTEL) meliputi:
·
5
Penyiapan perumusan kebijakan di bidang e-government, e-business, perangkat
lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit
aplikasi telematika
· Pelaksanaan kebijakan di bidang e-government,
e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta
standardisasi dan audit aplikasi telematika
· Perumusan dan pelaksanaan kebijakan
kelembagaan internasional di bidang e-government, e-business, perangkat lunak
dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi
telematika
· Penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria,
dan prosedur di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten,
pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika
Menurut Kerangka Kebijakan Pengembangan dan
Pendayagunaan Telematika di Indonesia, disebutkan bahwa teknologi telematika
merupakan singkatan dari teknologi komunikasi, media, dan Informatika [Inpres
No.6 Th. 2001,24 April 2001, h. 2]. Senada dengan pendapat pemerintah,
telematika diartikan sebagai singkatan dari tele = telekomunikasi, ma =
multimedia, dan tika = informatika [Asal Mula Kata Telematika, h.1,
2006]. Mengacu kepada penggunaan dikalangan masyarakat telematika
Indonesia (MASTEL), istilah telematika berarti perpaduan atau pembauran
(konvergensi) antara teknologi informasi (teknologi komputer), teknologi
telekomunikasi, termasuk siaran radio maupun televisi dan multimedia [Ib id.,
h. 235]. Dalam perkembangannya, teknologi telematika ini telah menggunakan
kecepatan dan jangkauan transmisi energi elektromagnetik, sehingga sejumlah
besar informasi dapat ditransmisikan dengan jangkauan, menurut keperluan,
sampai seluruh dunia, bahkan ke seluruh angkasa, serta terlaksana dalam
sekejap. Kecepatan transmisi elektromagnetik adalah (hampir) 300.000 km/detik,
sehingga langsung dikirim begitu sampai, memungkinkan orang berdialog langsung,
atau komunikasi interaktif [Wawan Wardiana, Op.Cit., h. 234]. Berdasarkan
pendapat-pendapat tersebut, maka dapat disarikan pemahaman tentang telematika
sebagai berikut [Wawan Wardiana, Ibid., h.239-240].
1. Telematika adalah sarana komunikasi jarak jauh
melalui media elektromagnetik.
2. Kemampuannya adalah mentransmisikan sejumlah
besar informasi dalam sekejap, dengan jangkauan seluruh dunia, dan dalam
berbagai cara, yaitu dengan perantaan suara (telepon, musik), huruf, gambar dan
data atau kombinasi-kombinasinya. Teknologi digital memungkinkan hal tersebut
terjadi.
3. Jasa telematika ada yang diselenggarakan untuk
umum (online, internet), dan ada pula untuk keperluan kelompok tertentu atau
dinas khusus (intranet).
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa
telematika merupakan teknologi komunikasi jarak jauh, yang menyampaikan
informasi satu arah, maupun timbal balik, dengan sistem digital.
3.3 Fitur-Fitur Pada Telematika
Dari penjelasan interface dan telematika
diatas, maka dapat saya simpulkan Interface telematika adalah merupakan sebuah
teknologi informasi yang berbasiskan pada interface yang memungkinkan pengguna
berinteraksi secara langsung. Terdapat 7 macam fitur pada antarmuka
telematika, keenam fitur tersebut adalah head up display system, tangible user
interface, computer vision, browsing audio data, speech recognition, dan speech
syntetis,video conference.
1. Head Up Display System
Head Up Display System adalah tampilan
transparan yang menyajikan data tanpa mengharuskan penggna melihat dari sudut
pandang yang biasa mereka lihat. Asal usul nama dari alat ini yaitu pengguna
dapat melihat informasi dengan kepala terangkat (head up) dan melihat kea rah
depan daripada melihat ke arah bawah bagian instrument. Meskipun pada
awalnya dikembangkan untuk penerbangan militer, HUDs sekarang digunakan dalam
handphone, kendaraan bermotor, dan aplikasi lainnya.
Ada 2 tipe Head Up Display System, yaitu Fixed
HUD dan HMD.
· Fixed HUD mengharuskan penggunaannya melihat
tampilan melalui media yang dipasangkan ke chassis/bodi mesin. Tampilan yang
ditampilkan tergantung dari orientasi mesin yang bersangkutan misalkan pesawat
tempur. System ini digynakan di kebanyakan pesawat tempur.
· HMD lebih fleksible karena system ini
menampilkan tampilan sesuai dengan gerakan kepala pengguna. Contoh HUDS,
seperti General Motors yang memulai mengembangkan Head Up Display Berteknologi
Laser. Dengan inovasi ini, pengemudi tak akan lagi menemukan kendala penglihatan
pada kondisi gelap, hujan bahkan kabut sekalipun.
Inovasi yang menurut GM tak akan lama lagi di produksi ini, memiliki dampak besar pada keselamatan karena mapu memandu pengemudi saat berada di jalan bahkan dalam kondisi hamper mustahil untuk melihat dengan mata telanjang. Hal ini, dimungkinkan berkat penggunnaan sensor dan kamera yang mengumpulkan informasi untuk diproyeksikan ke kaca depan menggunakan laser ultra violet kecil. Teknologi ini merupakan
Inovasi yang menurut GM tak akan lama lagi di produksi ini, memiliki dampak besar pada keselamatan karena mapu memandu pengemudi saat berada di jalan bahkan dalam kondisi hamper mustahil untuk melihat dengan mata telanjang. Hal ini, dimungkinkan berkat penggunnaan sensor dan kamera yang mengumpulkan informasi untuk diproyeksikan ke kaca depan menggunakan laser ultra violet kecil. Teknologi ini merupakan
bagian dari
kerjasama antara departemen pengembangan (R&D) GM dengan tim di University
of California dan Carnegie Mellon University.
Cara kerjanya, saat mengemudi dalam kabut, pengemudi bisa memanfaatkan kamera infra merah pada kendaraan untuk mengetahui dimana keberadaan tepi jalan dan laser dapat “melukiskan” tepi jalan tersebut pada kaca depan sehingga pengemudi bisa mengetahuinya.
Cara kerjanya, saat mengemudi dalam kabut, pengemudi bisa memanfaatkan kamera infra merah pada kendaraan untuk mengetahui dimana keberadaan tepi jalan dan laser dapat “melukiskan” tepi jalan tersebut pada kaca depan sehingga pengemudi bisa mengetahuinya.
2. Tangible User Interface
Tangible User Interface, biasa disingkat
dengan TUI, adalah antarmuka dimana seseorang dapat berinteraksi dengan
informasi digital lewat lingkungan fisik. Nama inisial Graspable User
Interface, sudah tidak lagi digunakan. Salah satu perintis TUI ialah Hiroshi
Ishii, seorang professor di laboratorium Media MIT yang memimpin Tangible Media
Group. Pandangan Istimewanya untuk tangible UI disebut tangible bits, yaitu
memberikan bentuk fisik kepada informasi digital sehingga membuat bit dapat
dimanipulasi dan diamati secara lengkap.
The Reactable adalah multi-user instrument music elektronik dengan antarmuka pengguna meja nyata. Beberapa pemain simultan berbagi kendali penuh atas instrument dengan memindahkan benda-benda fisik di atas permukaan meja bercahaya. Bergerak dan berkaitan dengan benda-benda ini, mewakili komponen modular synthesizer klasik, memungkinkan pengguna unuk membuat kompleks dan dinamis sonic topoligi, dengan generator, filter dan modulator, dalam nyata semacam modular synthesiezer atau aliran graspable bahasa pemograman yang dikuasai.
The Reactable adalah multi-user instrument music elektronik dengan antarmuka pengguna meja nyata. Beberapa pemain simultan berbagi kendali penuh atas instrument dengan memindahkan benda-benda fisik di atas permukaan meja bercahaya. Bergerak dan berkaitan dengan benda-benda ini, mewakili komponen modular synthesizer klasik, memungkinkan pengguna unuk membuat kompleks dan dinamis sonic topoligi, dengan generator, filter dan modulator, dalam nyata semacam modular synthesiezer atau aliran graspable bahasa pemograman yang dikuasai.
Contohnya adalah sistem Topobo. Dimana
balok-balok dalam LEGO Topobo seperti blok yang dapat bertak bersama, tetapi
juga dapat bergerak sendiri menggunakan komponen bermotor. Seseorang bisa
mendorong, menarik, dan memutar blok tersebut, dan blok dapat menghapal
gerakan-gerakan ini.
3. Computer Vision
Computer Vision sering didefinisikan sebagai
salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana computer dapat
mengenali objek yang diamati atau diobservasi. Arti dari computer vision adalah
merupakan ilmu pengetahuan dan teknologi dari mesin yang melihat, dimana mesin
mampu mengekstrak informasi dari gambar yang diperlukan untuk menyelesaikan
tugas teretntu. Sebagai suatu ilmu, visi computer berkaitan dengantori dibalik
system buatan bahwa ekstrak informasi dari gambar. Data gambar dapat mengambil
banyak bentuk, seperti urutan video, pandangan dari beberapa kamera, atau data
multi-dimensi dari scanner medis. Sebagai disiplin teknologi, computer vision
berusaha untuk menerapkan teori dan model untuk pembangunan system.
Computer Vision ini juga merupa penggabungan antara pengolahan citra
Computer Vision ini juga merupa penggabungan antara pengolahan citra
dan pengenalan pola. Pengolahan citra (image
Processing) berlangsung proses tranformasi citra atau gambar, proses ini
bertujuan untuk mendapatkan kualitas citra yang lebih baik. Dan pada pengenalan
pola (pattern recognition) berlangsung proses identifikasi objek pada citra
atau innterpretasi citra, dimana proses ini bertujuan unt mengekstrak informasi
atau pesan yang disampaikan oleh gambar atau citra. Bersama Intelijensia
Semu (Artificial Intelligence) akan mampu menghasilkan system intelijen visual
( Visual Intelligence System).
Contoh aplikasi visi computer mencangkup system untuk :
Contoh aplikasi visi computer mencangkup system untuk :
· Pengendalian prosen (misalnya, sebuah robot
industry atau kendaraan otonom).
· Mendeteksi peristiwa (misalnya, untuk
pengawasan visual atau orang menghitung).
· Mengorganisir informasi (misalnya, untuk
pengindeksan database foto dan gambar urutan).
· Modeling benda atau lingkungan (misalnya,
industry inspeksi, analisis gambar medis atau topografis model).
· Interkasi (misalnya, sebagai input ke
perangkat untuk interaksi manusia computer).
· Visi computer juga dapat digambarkan sebagai
pelengkap (tapi tidak harus lawan) penglihatan biologis. Biologis visi,
presepsi visual manusia adan berbagai system ini beroperasi dalam hal
prose-prosen fisiologis.
· Sub domain visi computer meliputi adegan
rekonstruksi, acara deteksi, pelacakan video, pengenalan objek, belajar,
pengindeksian, gerak estimasi, dan gambar restorasi.
4. Browsing Audio Data
Sebuah metode browsing jaringan disediakan
untuk browsing video atau audio data yang di tembak oleh sebuah IP. Jaringan
video atau audio metode browsing sesuai mencangkup langkah-langkah dari:
· Menjalankan sebuah program splikasi komputetr
local untuk mendapatkan kode identifikasi yang disimpan dalam kamera IP.
· Transmisi untuk mendaftarkan kode identifikasi
ke DDNS (Dinamic Domain Name Server) oleh program aplikasi.
· Mendapatkakn kamera IP pribadi alamat
dan alamat server pribadi sehingga pasangan IO kamera dan control kamera IP
melalui kamera IP pribadi, dan Kopel ke layanan server melalui alamat server pribadi sehina
untuk mendapatkan video atau audio dara yang ditembak oleh kamera IP, dimana
server layanan menangkap video atau audio data yang ditembak
oleh kamera IP
melalui Internet. Penemuan ini berkaitan dengan system dan metode untuk
browsing video/ audio data, lebih khusus ke jaringan video atau audio system
browsing dan metode yang akan diatur sebuah IP untuk browsing video atau
audio. Singkatnya, browsing audio data ini adalah suatu fasilitas yang
dapat mengidentifikasi suatu file audio. Misalnya, dengan mengetahui
elemen-elemen yang tidak ada pada file audio tersebut. Misalnya kita ingin
mengetahui siapa penyanyi, siapa pengarang, ataupun siapa pencipta dari file
audio tersebut.
5. Speech Recognition
Automatic Speech Recognition (ASR) adalah
suatu pengembangan teknik dan system yang memungkinkan computer untuk menerima
masukan berupa kata yang di ucap. Teknologi ini, memungkinkan suatu perangkat
untuk mengenali dan memahami kata-kata yang diucapkan dnegan cara digitalisasi
kata dan mencocokkan sinyal digital tersebut dengan pola tertentu yang
tersimpan dalam suatu perangkat. Kata-kata yang diucapkan diubah bentuknya mejadi
sinyal digital dengan cara mengubah gelombang suara sekumpulan angka yang
kemudian disesuaikan dengan kode-kode tertentu untuk mengidentifikasika
kata-kata tersebut. Hasil dari identifikasi kata yang diucapkan dapat
ditampilkan dalam bentuk tulisan yang dapat dibaca oleh perangkat teknologi
sebagao sebuah komando untuk melakkan suatu pekerjaan, misalnya penekanan
tombol pada telepon genggam yang dilalukan secara otomatis dengan komando
suara.
Alat pengeal ucapan, atau yang sering disebut dengan speech recognition ini, membutuhkan sampel kata sebenarnya yang diucapkan dari pengguna. Sampel kata akan didigitalisasi, disimpan dalam computer, dan kemudian digunakan sebagai basis data dalam memcocokkan kata yang diucapkan selajutnya. Sebagian besar alat pengenal ucapan ini sifatnya masih tergantung pada pengeras suara. Dan kekurangan lain dari alat ini, adalah alat ini hanya dapat mengenal kata yang diucapkan dari satu atau dua orang saja, serta hanya bisa mengenal kata-kata terpisah, yaitu kata-kata yang dalam penyampaiannya terdapat jeda antar kata. Hanya sedikit dari peralatan ini yang sifatnya tidak tergatung pada pengeras suara dan dapat mengenal kata yang diucapkan banyak orang serta dapat mengenal kata-kata continue atau kata-kata yang dalam penyampaiannya tidak terdapat jeda antar kata.
Alat pengeal ucapan, atau yang sering disebut dengan speech recognition ini, membutuhkan sampel kata sebenarnya yang diucapkan dari pengguna. Sampel kata akan didigitalisasi, disimpan dalam computer, dan kemudian digunakan sebagai basis data dalam memcocokkan kata yang diucapkan selajutnya. Sebagian besar alat pengenal ucapan ini sifatnya masih tergantung pada pengeras suara. Dan kekurangan lain dari alat ini, adalah alat ini hanya dapat mengenal kata yang diucapkan dari satu atau dua orang saja, serta hanya bisa mengenal kata-kata terpisah, yaitu kata-kata yang dalam penyampaiannya terdapat jeda antar kata. Hanya sedikit dari peralatan ini yang sifatnya tidak tergatung pada pengeras suara dan dapat mengenal kata yang diucapkan banyak orang serta dapat mengenal kata-kata continue atau kata-kata yang dalam penyampaiannya tidak terdapat jeda antar kata.
Pengenalan suara sendiri terbagi menjadi dua,
yaitu pengenalan pengguna (identifikasi suara berdasarkan orang yang berbicara)
dan pengenalan ucapan (identifikasi berdasarkan kata yang diucapkan). Alat
ini sudah ada sejak tahun 1940, dimana pada tahun tersebuut perussahaan
American Telephone and Telegraph Company (AT&T) sudah mulai mengembankan
suatu perangkat teknologi yang dapat mengidentifikasi kata yang diucapkan
manusia. Lalu, sekitar tahun 1960-an para peneniliti dari perusahaan tersebut
sudah berhasil membuat
suatu perangkat yang dapat mengidentifikasi
kata-kata terpisah dan pada tahun 1970-an, mereka sudah dapat membuat perangkat
yang dapat megidentikikasi kata-kata continue. Alat ini menjadi fungsional
sejak tahun 1980-an dan hingga sekarang masih akan terus dikembangkan dan
ditingkatkan keefektifannya.
Aplikasi-aplikasi alat pengenalan ucap dapat dilihat dari beberapa bidang, yaitu :
Bidang komunikasi.
Aplikasi-aplikasi alat pengenalan ucap dapat dilihat dari beberapa bidang, yaitu :
Bidang komunikasi.
Dalam bidang komunikasi terdapat beberapa
jenis alat pengenalan ucap, seperti :
· Komando suara
Komando suara adalah suatu program pada
computer yang melakukan perintahberdasarkan komando suara pengguna. Contohnya
pada aplikasi Microsoft voice yang berbasis bahasa inggris. Ketika pengguna
mengatakan “mulai kalkulator” dengan intonasi data tata bahasa yang sesuai.
Maka, computer akan segera membuka aplikasi kalkulator. Jika komando suara
yang diberikan sesuai dengan daftar perintah yang tersedia. Aplikasi akan
memastikan komando suara dengan menampilkan tulisan “apakah anda meminta saya
untuk ‘memulai kalkulator’?”, untuk melakukan verifikasi. Pengguna cupuk
mengatakan “lakukan” dan computer akan langsung beroperasi.
· Pendiktean
Pendiktean adalah sebuah prosen mendikte yang
sekarang ini banyak dimanfaaatkan dalam pembuatan laporan atau penelitian.
Contohnya pada aplikasi Microsoft dictation yang merupakan aplikasi yang dapat
menulikan apa yang diucapkan pengguna secara otomatis.
· Telepon
Pada telepon, teknologi pengenalan ucapaan
yang digunakan pada proses penekanan tombol otomatis yang dapat menelpon nomor
tujuan dengan komando suara. Bidang kesehatan, alat pengenal ucapan
banyak digunakan dalam bidang kesehatan untuk membantu para penyandang cacat
dalam beraktivitas. Contohnya ada pada aplikasi Antarmuka Suara Pengguna aatau
Voice User Interface (VUI) yang menggunakan teknologi pengenalan ucapan dimana
pengendalian saklar lampu. Misalnya, tidak peril dilakukan secara manual dengan
menggerakkkan saklar tetatpi cukup mengeluarkan parintah dalam bentuk ucapan
sebagai saklarnya. Metode ini membantu manusia yang secara fisik tidak dapat
menggerakkan saklar karena cacat pada tangan. Penerapan VUI ini tidak hanya
untuk lampu saja tetapi bisa juga untuk aplikasi-aplikasi control yang lain.
Bidang militer.
Bidang militer.
Dalam bidang militer juga terdapat beberapa
macam alat pengenalan ucap :
· Pelatihan penerbangan adalah Aplikasi alat
pengenal ucapan dalam bahasa militer adala pada pengaturan lalu-lintas udara
atau yang dikenal dengan Air Traffic Controllers (ATC) yang dipakai oleh para
pilot untuk mendapatkan keterangan mengenai keadaan lalu-lintas udara seperti
radar, cuaca, dan navigasi. Alat pengenal ucapan digunakan sebagai pengganti
operator yang memberikan informasi kepada pilot dengan cara berdialog.
· Helicopter adalah Aplikasi alat pengenalan
ucapan pada helicopter digunakan untuk berkomunikasi lewat radio dan
menyesuaikan system navigasi. Alat ini, sangat diperlukan pada helicopter
karena ketika sedang terbang, sangat banyak gangguan yang akan menyulitkan
pilot bila harus berkomunikasi dan menyesuaikan navigasi dengan memencet tombol
terlebih dahulu.
Kelebihan alat pengenal ucapan. Kelebihan
dari peralatan yang menggunakan teknologi ini adalah :
· Cepat
Teknologi ini mempercepat transmisi informasi dan umoan balik dari transmisi tersebut. Contohnya pada komando suara. Hanya dalam selang waktu sekitar satu sampai dua detik setelah kita mengkomandokan peritah melallui suara komputeer sudah member umpan balik atas komando kita.
Teknologi ini mempercepat transmisi informasi dan umoan balik dari transmisi tersebut. Contohnya pada komando suara. Hanya dalam selang waktu sekitar satu sampai dua detik setelah kita mengkomandokan peritah melallui suara komputeer sudah member umpan balik atas komando kita.
· Mudah digunakan
Kemudahan teknologi ini juga dapat dilihat dalam aplikasi
komando suara. Komando biasanya kita memasukkan ke dalam computer dengan
menggunakan tatikus atau papan ketik, kini dapat dengan mudah kita lakukan
tanpa perangkat keras, yaitu dengan menggunakan komando suara.
Kekurangan alat pengenal
ucapan. Kekurangan dari peralatan yang menggunakan teknologi ini adalah :
· Rawan terhadap gangguan
Hal ini disebabkan oleh proses sinyal suara yang masih berbasis
frekuensi. Ketika sebuah informasi dalam sinyal suara mempunyai komponen
frekuensi yang sama banyaknya dengan komponen frekuensi gangguannya, akan sulit
untuk memisahkan gangguan dari sinyal suara tersebut.
· Jumlah kata yang dapat dikenal
terbatas. Hal ini disebabkan pengenalan ucapan berkerja dengan cara
mencari kemiripan dengan basis data yang dimiliki.
6. Speech Syntesis
Speech synthesis atau pidato sintesis adalah
produksi buatan manusia pidato. Sebuah ssistem computer yang digunakan untuk
tujuan ini disebut speech synthezer, dan dapat diimplementasikan dalam
perangkat lunak atau perangkat keras. Text-to-speech (TTS) system bahsa normal
mengkonversi teks ke dalam pidato. System lain membuat representasi linguistic
simbolis seperti transkripsi fonetik bicara. Pidato buatan dapat dibuat
dengan potongan-potongan concatenating pidato yang direkam disimpan dalam
databace. Sestem berbeda dalam ukuran pidato yang tersimpan unit, sebuah system
yang menyimpan telepon memberikan rentang output terbesar, tetapi kirang jelas.
Untuk keperluan khusus domain, yang menyimpan seluruh kata-kata atau kalimat
memungkinkan output yang berkualitas tinggi. Atau, synthesizer dapat
menggabungkan sebuah model dari system vocal dan karakteristik suara manusia
lain untuk membuat yang benar-benar “sintetik” output suara. Kualitas
synthesizer pidato dinilai oleh kesamaan dengan suara manusia dan kemapuannya
untuk dipahami, semua dimengerti text-to-speech profram yang memungkinkan
orang-orang dengan gangguan visual atau membaca untuk mendengarkan karya-karya
tulis di computer rumah. A text-to-speech system (atau “mesin”)
adalah terdiri dari dua bagian: front-end dan back-end. Front-end memiliki dua
tugas utama. Pertama, mengubah teks mentah berisi simbol seperti angka dan
singkatan menjadi setara dengan tertulis-kata-kata. Proses ini sering disebut
normalisasi teks, pra-pengolahan, atau tokenization. Front-end kemudian
menetapkan transkripsi fonetik untuk setiap kata, dan membagi dan menandai teks
ke prosodic unit seperti frase dan kalimat. Proses transkripsi fonetik untuk
menetapkan kata-kata ini disebut teks-ke-fonem atau grafem-ke-fonem konversi.
Fonetis transkripsi dan informasi ilmu persajakan bersama-sama membentuk
representasi simbolik yang linguistik output dengan front-end. Back-end-sering
disebut sebagai synthesizer-maka mengubah representasi linguistic simbolik menjadi
suara. Synthesizer teknologi kualitas yang paling penting dari sebuah
sistem sintesis pidato kewajaran dan dimengerti. Kewajaran menggambarkan
seberapa dekat output terdengar seperti ucapan manusia, sementara dimengerti
adalah kemudahan yang keluaran dipahami. Pidato synthesizer yang ideal adalah
alami dan dipahami. Pidato sistem sintesis biasanya mencoba untuk memaksimalkan
dua karakteristik
Contoh : Fasilitas Text to Speech pada sistem operasi Microsoft Windows
Contoh : Fasilitas Text to Speech pada sistem operasi Microsoft Windows
7. Video Conference
Layanan video conference merupakan layanan
komunikasi yang melibatkan video dan audio secara real time. Teknologi yang
digunakan untuk layanan video conference komersial pada awalnya dikembangkan di
atas platform ISDN (Integrated Switch Digital Network) dengan standar H.320.
Secara fungsional, elemen pendukung layanan video conference terdiri dari:
· Terminal video conference atau endpoint video
conference, adalah perangkat yang berada di sisi pengguna video conference.
· MCU (Multipoint Conference Unit), adalah
semacam server yang berfungsi sebagai pengendali konferensi yang melibatkan
banyak pengguna dan banyak sesi konferensi.
· Gateway dan gatekeeper adalah media yang
melakukan proses adaptasi komunikasi video conference berbasis ISDN ke IP dan
sebaliknya.
Jenis Video ConferenceJenis video conference berdasarkan hubungan diantara pemakainya dapat dibagi menjadi tiga bagian [teknologi layanan dan fitur di interface telematika (http://hotaruu.wordpress.com/2009/11/24)] :
Jenis Video ConferenceJenis video conference berdasarkan hubungan diantara pemakainya dapat dibagi menjadi tiga bagian [teknologi layanan dan fitur di interface telematika (http://hotaruu.wordpress.com/2009/11/24)] :
o Real Time Colaboration Multiparty
Conferencing, merupakan sarana hubungan konferensi yang seketika dengan
resolusi yang baik dan interaktif.
o Active Participation Users, hubungan yang
terjadi diantara pemakai dengan jaringan komputer atau basis data, merupakan
konferensi yang seketika dengan resolusi yang baik dan interaktif.
o Passive Participation Users, keikutsertaan pemakai bersifat
pasif dan memerlukan hubungan yang seketika dan interaktif. Sistem Terminal
Video Conference. Jenis video conference menurut system terminalnya dibagi
menjadi 2 bagian :
1. Special video conference terminal, merupakan
suatu terminal khusus sebagai hasil integrasi produk-produk modular video
conference. Bagian ini pengembangan dari traditional video conference yang
ditambahkan dengan perangkat seperti komputer dan faks.
2. PC-based video conference terminal,
seperangkat komputer yang dapat ditingkatkan kemampuannya dengan menambahkan
video codec, kamera, mikrofon, perangkat lunak dan sistem lainnya.
Pemakaian Lebar Pita Frekuensi Video conference Pelayanan video conference berdasarkan pemakaian lebar pita frekuensi dapat dibagi menjadi tiga bagian :
Pemakaian Lebar Pita Frekuensi Video conference Pelayanan video conference berdasarkan pemakaian lebar pita frekuensi dapat dibagi menjadi tiga bagian :
1. Shared Bandwidth, pemakaian lebar pita secara
bersama-sama dapat dipenuhi oleh jaringan komunikasi seperti LAN.
2. Dedicated Bandwidth, pemakaian lebar pita
frekuensi secara khusus atau tersendiri, dapat dipenuhi oleh jaringan
komunikasi seperti saluran terdedikasi atau penyambung LAN.
3. Allocated Bandwdth, pengalokasian lebar pita
frekuensi dapat dipenuhi oleh jaringan komunikasi seperti pada system
isochronus misalnya FDDI II, IEEE 802.9, Isochronus Ethernet (isoENET), 100mbps
Ethernet dengan protocol prioritas permintaan dan Cell Reley serta ATM.
Tujuan sebuah user interface adalah mengkomunikasikan fitur-fitur sistem yang tersedia agar user mengerti dan dapat menggunakan sistem tersebut. Dalam hal ini penggunaan bahasa amat efektif untuk membantu pengertian, karena bahasa merupakan alat tertua barangkali kedua tertua setelah gesture yang dipakai orang untuk berkomunikasi sehari-harinya. Praktis semua pengguna komputer dan Internet kecuali mungkin anak kecil yang memakai komputer untuk belajar membaca dapat mengerti tulisan. Meski pada umumnya panduan user interface menyarankan agar ikon tidak diberi tulisan supaya tetap mandiri dari bahasa, namun elemen user interface lain seperti teks pada tombol, caption window, atau teks-teks singkat di sebelah kotak input dan tombol pilihan semua menggunakan bahasa. Tanpa bahasa pun kadang ikon bisa tidak jelas maknanya, sebab tidak semua lambang ikon bisa bersifat universal.
Tujuan sebuah user interface adalah mengkomunikasikan fitur-fitur sistem yang tersedia agar user mengerti dan dapat menggunakan sistem tersebut. Dalam hal ini penggunaan bahasa amat efektif untuk membantu pengertian, karena bahasa merupakan alat tertua barangkali kedua tertua setelah gesture yang dipakai orang untuk berkomunikasi sehari-harinya. Praktis semua pengguna komputer dan Internet kecuali mungkin anak kecil yang memakai komputer untuk belajar membaca dapat mengerti tulisan. Meski pada umumnya panduan user interface menyarankan agar ikon tidak diberi tulisan supaya tetap mandiri dari bahasa, namun elemen user interface lain seperti teks pada tombol, caption window, atau teks-teks singkat di sebelah kotak input dan tombol pilihan semua menggunakan bahasa. Tanpa bahasa pun kadang ikon bisa tidak jelas maknanya, sebab tidak semua lambang ikon bisa bersifat universal.
Manfaat telematika bagi masyarakat antara lain
: dunia pendidikan, asosiasi, para pengamat, industri itu sendiri.
Kerugian Telematika:
1. Tindakan kejahatan yang dilakukan dengan
menggunakan media internet. Contohnya, tindakan yang disebut carding, adalah
cyber crime dengan cara mencuri data kartu kredit dari nasabah suatu bank,
sehingga si pelaku carding (carder) dapat menggunakan data tersebut untuk
keuntungan pribadi.
2. Penyebaran virus atau malicious ware fraud
atau penipuan yang menggunakan electronic mail sebagai alat penyebaran
informasi bagi si penipu.Kejahatan Telematika sebagai Kejahatan Transnasional,
Contoh kejahatan transnasional ini adalah human trafficking, penyelundupan
orang, narkotika, atau teroris internasional.
3. Kejahatan telematika merugikan individu,missal
Lima orang hacker (penyusup) yang berada di Moskow telah mencuri sekitar 5400
data kartu
kredit milik orang
Rusia dan orang asing yang didapat dengan menyusup pada sistem komputer
beberapa internet retailer.
4. Kejahatan telematika merugikan perusahaan atau
organisasi, Pada tahun 1995, Julio Cesar Ardita, seorang mahasiswa dari
Argentina berhasil menyusup dan mengganti (cracking) data sistem yang ada di
Fakultas Arts and Science Universitas Harvard.
5. Kejahatan telematika merugikan Negara,
misalnya: Serangan yang paling merugikan adalah pengrusakan yang dilakukan
olehhacker asing pada situs Kementrian keuangan Romania pada tahun 1999,
sehingga merugikan pemerintah Romania milyaran dollar. Serangan ini dilakukan
dengan mengganti besaran kurs mata uang Romania sehingga banyak pembayar pajak
online yang terkecoh dengan data yang telah diganti tersebut.5 Hanya sayangnya,
kejahatan ini tidak berlanjut ke pengadilan karena tidak adanya hukum yang
mengatur kejahatan telematika yang bersifat transnasional.
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
TELEMATIKA kemudian merujuk pada perkembangan konvergensi antara
teknologi telekomunikasi, media dan informatika yang semula masing-masing
berkembang secara terpisah. Konvergensi TELEMATIKA kemudian dipahami sebagai
sistem elektronik berbasiskan teknologi digital atau {the Net}.
Contoh dari hasil telematika yang paling populer adalah
Internet. Dengan Internet semua masyarakat di dunia dapat berkomunikasi dengan
teknologi informasi yaitu komputer / laptop dengan cangkupan yang sangat luas.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Asal Mula Kata Telematika, h.1, 2006,
(http://dgk.or.id/archives/2006/03/03/asal-mula-kata-telematika/).
[3] teknologi layanan dan fitur di interface telematika (http://hotaruu.wordpress.com/2009/11/24)-fitur-di-interface-telamatika).
[4] Seluk Beluk Telematika, h.1, 2001, (http://www.beritanet.com/Technology/Communication/seluk-beluk-telematika.htm)
[6] Intan Innayatun Soeparna, Jurnal “Kejahatan Telematika
Sebagai Kejahatan Transnasional”
[7] Wawan Wardiana, "Perkembangan Teknologi Informasi di
Indonesia", Makalah Disampaikan pada Seminar dan Pameran Teknologi
Informasi, UNIKOM, Bandung, 9 Juli 2002, h.2
[8] Zulkarnain Nasution, Teknologi Komunikasi Dalam Perspektif
Latar Belakang dan Perkembangannya, Buku Kesatu, (Jakarta: FEUI, 1989).
[9] (http://www.total.or.id/info.php?kk=Telematics)
[10] Ir. Hasanuddin Sirait, MT”jurnal sejarah perkembangan
teknologi telematika” http://www.hsirait.wordpress.com, 2009
Sumber :
http://abas-nr.blogspot.com/2012/01/mata-kuliah-pengantar-telematika-fitur_07.html
No comments:
Post a Comment