· Mengetahui Fitur pada antar muka telematika
Teknologi telematika merupakan
singkatan dari teknologi komunikasi, media, dan informatika.Dalam
perkembangannya, teknologi telematika ini telah menggunakan kecepatan
dan jangkauan transmisi energi elektromagnetik, sehingga sejumlah besar
informasi dapat ditransmisikan dengan jangkauan, menurut keperluan,
sampai seluruh dunia. Pada saat ini informasi sudah banyak berkembang
sedemikian rupa, hanya saja harus adanya dukungan teknologi. Teknologi
telematikalah yang telah berkembang sehingga mampu menyampaikan suatu
informasi.
Ketika Amerika Serikat meluncurkan ARPAnet pada 1983,
penggunaan teknologi telematika di Indonesia masih terbatas. Mailinglist
yang dikenal tertua di Indonesia dibuat pada tahun 1983 oleh Johny
Moningka dan Jos Lukuhay. Hingga tahun 1990-an, masyarakat Indonesia
telah banyak yang mengenal dan menggunakan teknologi telematika.
Kemajuan tersebut dapat dilihat dari jumlah radio amatir yang menjangku
hingga ke luar negeri. Dan terus perkembangannya, teknologi telematika
saat ini dapat diaplikasikan dalam banyak hal ; menghubungkan pengajar
dengan muridnya, kegiatan seperti memberikan materi belajar, melakukan
ujian, mengirim tugas, mengecek nilai dapat dilakukan secara elektronik.
Selanjutnya, teknologi mobile phone begitu cepat pertumbuhannya. Bukan
hanya dimiliki oleh hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia, fungsi
yang ditawarkan terbilang canggih. Muatannya antara 1 Gigabyte, dapat
berkoneksi dengan internet juga stasiun televisi, dan teleconference
melalui 3G. Teknologi computer demikian, kini hadir dengan skala tera
(1000 Gigabyte), multi processor, multislot memory, dan jaringan
internet berfasilitas wireless access point. Bahkan, pada café dan
kampus tertentu, internet dapat diakses dengan mudah, dan gratis.
Terkait dengan hal tersebut, Depkominfo mencatat bahwa sepanjang tahun
2007 yang lalu, Indonesia telah mengalami pertumbuhan 48% persen
terutama di sektor sellular yang mencapai 51% dan FWA yang mencapai 78%
dari tahun sebelumnya. Selain itu, dilaporkan tingkat kepemilikan
komputer pada masyarakat juga mengalami pertumbuhan sangat signifikan,
mencapai 38.5 persen. Sedangkan angka pengguna Internet mencapai jumlah 2
juta pemakai atau naik sebesar 23 persen dibanding tahun 2006. Tahun
2008 ini diharapkan bisa mencapai angka pengguna 2,5 juta.
Dan tujuan penulisan artikel ini akan berfokus pada fitur-fitur telematika , apa saja fitur tersebut dan fungsi kegunaannya.
B.ABSTAKSI
Pada penulisan artikel ini yang berjudul fitur-fitur pada telematika
akan berfokus untuk membahas layanan telematika, fitur interface pada
telematika , pendukung dan perangkat yang digunakan pada telematika dan
mamfaat , kerugian pada telematika.semoga artikel yang sederhana ini
dapat memberi maamfaat untuk pembaca dan mampu menjelaskan apa saja yang
fitur yang berada pada telematika
C.PEMBAHASAN
Teknologi
telematika merupakan singkatan dari teknologi komunikasi, media, dan
informatika.Dalam perkembangannya, teknologi telematika ini telah
menggunakan kecepatan dan jangkauan transmisi energi elektromagnetik,
sehingga sejumlah besar informasi dapat ditransmisikan dengan jangkauan,
menurut keperluan, sampai seluruh dunia. Pada saat ini informasi sudah
banyak berkembang sedemikian rupa, hanya saja harus adanya dukungan
teknologi. Teknologi telematikalah yang telah berkembang sehingga mampu
menyampaikan suatu informasi.lalu zaman semakin berkembang dan teknologi
telematika pun semakin berkembang terbukti dengan teknologi mobile
phone begitu cepat pertumbuhannya. Bukan hanya dimiliki oleh hampir
seluruh lapisan masyarakat Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang
canggih. Muatannya antara 1 Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet
juga stasiun televisi, dan teleconference melalui 3G. Teknologi computer
demikian, kini hadir dengan skala tera (1000 Gigabyte), multi
processor, multislot memory, dan jaringan internet berfasilitas wireless
access point. Bahkan, pada café dan kampus tertentu, internet dapat
diakses dengan mudah, dan gratis.
LAYANAN TEKNOLOGI TELEMATIKA
Yang termasuk dalam telematika ini adalah layanan dial up ke Internet
maupun semua jenis jaringan yang didasarkan pada sistem telekomunikasi
untuk mengirimkan data. Internet sendiri merupakan salah satu contoh
telematika. Di Indonesia, pengaturan dan pelaksanaan mengenai berbagai
bidang usaha yang bergerak di sektor telematika diatur oleh Direktorat
Jenderal Aplikasi Telematika. Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika
(disingkat DitJen APTEL) adalah unsur pelaksana tugas dan fungsi
Departemen di bidang Aplikasi Telematika yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Menteri Komunikasi dan Informatika Republik
Indonesia. Fungsi Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika (disingkat
DitJen APTEL) meliputi:
• Penyiapan perumusan kebijakan di bidang
e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan
telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika
•
Pelaksanaan kebijakan di bidang e-government, e-business, perangkat
lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit
aplikasi telematika
• Perumusan dan pelaksanaan kebijakan kelembagaan
internasional di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan
konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi
telematika
• Penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan
prosedur di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten,
pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi
telematika
FITUR-FITUR PADA TELEMATIKA
Dari penjelasan
interface dan telematika diatas, maka dapat saya simpulkan Interface
telematika adalah merupakan sebuah teknologi informasi yang berbasiskan
pada interface yang memungkinkan pengguna berinteraksi secara langsung.
Terdapat
6 macam fitur pada antarmuka telematika, keenam fitur tersebut adalah
head up display system, tangible user interface, computer vision,
browsing audio data, speech recognition, dan speech syntetis.
1. Head Up Display System
Head
Up Display System adalah tampilan transparan yang menyajikan data tanpa
mengharuskan penggna melihat dari sudut pandang yang biasa mereka
lihat. Asal usul nama dari alat ini yaitu pengguna dapat melihat
informasi dengan kepala terangkat (head up) dan melihat kea rah depan
daripada melihat ke arah bawah bagian instrument.
Meskipun pada
awalnya dikembangkan untuk penerbangan militer, HUDs sekarang digunakan
dalam handphone, kendaraan bermotor, dan aplikasi lainnya.
Ada 2 tipe Head Up Display System, yaitu Fixed HUD dan HMD.
Fixed HUD mengharuskan penggunaannya melihat tampilan melalui media
yang dipasangkan ke chassis/bodi mesin. Tampilan yang ditampilkan
tergantung dari orientasi mesin yang bersangkutan misalkan pesawat
tempur. System ini digynakan di kebanyakan pesawat tempur.
HMD lebih fleksible karena system ini menampilkan tampilan sesuai dengan gerakan kepala pengguna.
Contoh
HUDS, seperti General Motors yang memulai mengembangkan Head Up Display
Berteknologi Laser. Dengan inovasi ini, pengemudi tak akan lagi
menemukan kendala penglihatan pada kondisi gelap, hujan bahkan kabut
sekalipun.
Inovasi yang menurut GM tak akan lama lagi di produksi
ini, memiliki dampak besar pada keselamatan karena mapu memandu
pengemudi saat berada di jalan bahkan dalam kondisi hamper mustahil
untuk melihat dengan mata telanjang.
Hal ini, dimungkinkan berkat
penggunnaan sensor dan kamera yang mengumpulkan informasi untuk
diproyeksikan ke kaca depan menggunakan laser ultra violet kecil.
Teknologi
ini merupakan bagian dari kerjasama antara departemen pengembangan
(R&D) GM dengan tim di University of California dan Carnegie Mellon
University.
Cara kerjanya, saat mengemudi dalam kabut, pengemudi
bisa memanfaatkan kamera infra merah pada kendaraan untuk mengetahui
dimana keberadaan tepi jalan dan laser dapat “melukiskan” tepi jalan
tersebut pada kaca depan sehingga pengemudi bisa mengetahuinya.
2. Tangible User Interface
Tangible
User Interface, biasa disingkat dengan TUI, adalah antarmuka dimana
seseorang dapat berinteraksi dengan informasi digital lewat lingkungan
fisik. Nama inisial Graspable User Interface, sudah tidak lagi
digunakan. Salah satu perintis TUI ialah Hiroshi Ishii, seorang
professor di laboratorium Media MIT yang memimpin Tangible Media Group.
Pandangan Istimewanya untuk tangible UI disebut tangible bits, yaitu
memberikan bentuk fisik kepada informasi digital sehingga membuat bit
dapat dimanipulasi dan diamati secara lengkap.
The Reactable adalah
multi-user instrument music elektronik dengan antarmuka pengguna meja
nyata. Beberapa pemain simultan berbagi kendali penuh atas instrument
dengan memindahkan benda-benda fisik di atas permukaan meja bercahaya.
Bergerak dan berkaitan dengan benda-benda ini, mewakili komponen modular
synthesizer klasik, memungkinkan pengguna unuk membuat kompleks dan
dinamis sonic topoligi, dengan generator, filter dan modulator, dalam
nyata semacam modular synthesiezer atau aliran graspable bahasa
pemograman yang dikuasai.
Contohnya adalah sistem Topobo. Dimana
balok-balok dalam LEGO Topobo seperti blok yang dapat bertak bersama,
tetapi juga dapat bergerak sendiri menggunakan komponen bermotor.
Seseorang bisa mendorong, menarik, dan memutar blok tersebut, dan blok
dapat menghapal gerakan-gerakan ini.
3. Computer Vision
Computer
Vision sering didefinisikan sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan
yang mempelajari bagaimana computer dapat mengenali objek yang diamati
atau diobservasi. Arti dari computer vision adalah merupakan ilmu
pengetahuan dan teknologi dari mesin yang melihat, dimana mesin mampu
mengekstrak informasi dari gambar yang diperlukan untuk menyelesaikan
tugas teretntu. Sebagai suatu ilmu, visi computer berkaitan dengantori
dibalik system buatan bahwa ekstrak informasi dari gambar. Data gambar
dapat mengambil banyak bentuk, seperti urutan video, pandangan dari
beberapa kamera, atau data multi-dimensi dari scanner medis. Sebagai
disiplin teknologi, computer vision berusaha untuk menerapkan teori dan
model untuk pembangunan system.
Computer Vision ini juga merupa
penggabungan antara pengolahan citra dan pengenalan pola. Pengolahan
citra (image Processing) berlangsung proses tranformasi citra atau
gambar, proses ini bertujuan untuk mendapatkan kualitas citra yang lebih
baik. Dan pada pengenalan pola (pattern recognition) berlangsung proses
identifikasi objek pada citra atau innterpretasi citra, dimana proses
ini bertujuan unt mengekstrak informasi atau pesan yang disampaikan oleh
gambar atau citra.
Bersama Intelijensia Semu (Artificial
Intelligence) akan mampu menghasilkan system intelijen visual ( Visual
Intelligence System).
Contoh aplikasi visi computer mencangkup system untuk :
• Pengendalian prosen (misalnya, sebuah robot industry atau kendaraan otonom).
• Mendeteksi peristiwa (misalnya, untuk pengawasan visual atau orang menghitung).
• Mengorganisir informasi (misalnya, untuk pengindeksan database foto dan gambar urutan).
• Modeling benda atau lingkungan (misalnya, industry inspeksi, analisis gambar medis atau topografis model).
• Interkasi (misalnya, sebagai input ke perangkat untuk interaksi manusia computer).
•
Visi computer juga dapat digambarkan sebagai pelengkap (tapi tidak
harus lawan) penglihatan biologis. Biologis visi, presepsi visual
manusia adan berbagai system ini beroperasi dalam hal prose-prosen
fisiologis.
• Sub domain visi computer meliputi adegan rekonstruksi,
acara deteksi, pelacakan video, pengenalan objek, belajar,
pengindeksian, gerak estimasi, dan gambar restorasi.
No comments:
Post a Comment